Ringkasan
Lokasi :
Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Jam Buka :
Pukul 08.00 – 19.00 WITA setiap hari Senin – Minggu.
Tiket Masuk :
Gratis
Galeri :
Daftar Isi
Di Pulau Lombok selain ada destinasi wisata alam yang begitu memukau terdapat juga pesona desa adat yang juga sering dikunjungi wisatawan. Desa Adat Sukarara dikenal menjadi salah satu destinasi berlibur yang harus banget untuk dikunjungi.
Desa Adat Sukarara Lombok menjadi salah satu desa yang menghasilkan karya kain tenun Lombok. Sebagian besar masyarakat Desa Sukarara merupakan penghasil kerajinan tenun songket khas Pulau Lombok yang sangat terkenal.
Ada satu hal yang unik dari desa adat yang satu ini, dimana perempuan-perempuan Sukarara yang diharuskan bisa menenun. Keharusan tersebut dianggap sebagai cara menjaga budaya nenek moyang dengan membuat suatu peraturan kepada seluruh masyarakat yang bernuansa kearifan lokal.
Galeri Desa Adat Sukarara
Seluruh foto di ambil dari Instagram, username akun sumber foto tertera pada keterangan setiap foto.
Video Terkait Desa Adat Sukarara
Daya Tarik Desa Adat Sukarara
Kerajinan Tenun Lombok
Desa Adat Sukarara memiliki daya tarik tersendiri dikalangan wisatawan, desa yang satu ini dikenal sebagai destinasi wisata yang menghasilkan kain tenun. Kain tenun yang dibuat di desa ini ditenun secara langsung oleh perempuan yang ada di desa ini.
Proses pembuatan kain tenun ditempat ini dilakukan secara tradisional dengan bahan pewarna yang juga alami. Sehingga kain yang dihasilkan sangat cantik dan indah.
Kain tenun yang diproduksi kebanyakan adalah songket. Songket yang dihasilkan pun sudah banyak dipasarkan secara internasional.
Wisatawan yang berkunjung pun bisa langsung mencoba untuk belajar menenun. Ada banyak perempuan di desa ini yang mendemonstrasikan keterampilan dalam menenun motif yang berbeda-beda.
Proses belajar pun dilakukan secara perlahan, mulai dari memasukkan benang, membuat motif, hingga menjahitnya.
Rumah Adat Suku Sasak
Di Desa Adat Sukarara wisatawan juga dapat melihat-lihat bentuk bangunan rumah adat suku Sasak yang biasanya disebut dengan sade. Rumah adat suku sasak ini memiliki arsitektur bangunan yang terbuat dari bahan-bahan tradisional seperti kayu dan ilalang.
Bangunan rumah ada suku Sasak ini terdapat pada bagian depan Desa Sukarara yang terdiri dari dua bangunan. Wisatawan bisa berfoto dan melihat ke bagian dalam rumah adat tersebut.
Menggunakan Pakaian Suku Sasak
Wisatawan yang datang berkunjung ke Desa Adat Sukarara bisa berkeliling-keliling dengan menggunakan baju adat tradisional Suku Sasak.
Pakaian adat untuk perempuan disebut dengan lambung dan songket, sedangkan pakaian untuk laki-laki disebut dengan pegon. Pakaian adat ini biasanya berwarna hitam dengan sedikit hiasan.
Biasanya wisatawan menggunakan pakaian adat Sasak dan berkeliling melihat para penenun sekaligus belajar. Setelahnya mengabadikan momen di depan rumah adat Sasak.
Oleh-Oleh Kerajinan Tenun
Wisatawan yang mencari oleh-oleh khas Lombok bisa banget untuk datang ke tempat ini. Desa Adat Sukarara menyediakan beberapa toko yang menjual oleh-oleh, mulai dari kain tenun, kain ikat, tas tenun, hingga topi. Tentu saja semua produk oleh-oleh tersebut adalah kerajinan masyarakat Desa Sukarara.
Yang paling mendominasi di tempat ini tentu saja kain tenun dan songketnya yang sangat cantik. Proses pembuatan kain tenun yang membutuhkan kesabaran serta ketelitian yang tinggi. Maka, tidak heran jika harganya mulai dari Rp 150.000 hingga Rp 350.000.
Lokasi Desa Adat Sukarara
Desa Adat Sukarara tercatat secara administratif berlokasi di Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Desa ini tak jauh dari Desa Sade yang juga merupakan desa adat dan menjadi desa wisata yang juga dikunjungi banyak wisatawan. Baca informasi terlengkap mengenai Desa Sade pada tautan berikut : Desa Sade
Ketika wisatawan akan mengunjungi Pantai Kuta Mandalika, wisatawan akan melewati desa yang satu ini. Sehingga ketika berkunjung ke wisata pantai di Lombok Tengah jangan lewatkan Desa Adat Sukarara.
Dari Kota Mataram untuk menuju ke desa adat ini wisatawan akan menempuh perjalanan hanya 40 Menit dengan jarak yang perlu ditempuh sejauh 25 KM. Sedangkan jika dari Bandara Internasional Lombok hanya memakan waktu 20 Menit dengan jarak 12 KM.
Berikut adalah lokasi lebih detail Desa Adat Sukarara di Aplikasi Google Maps :
Jam Buka Desa Adat Sukarara
Jam buka Desa Adat Sukarara Lombok adalah Pukul 08.00 – 19.00 WITA setiap hari Senin – Minggu.
Sebenarnya desa adat ini tidak pernah ditutup. Wisatawan dapat berkunjung kapan pun. Namun biasanya ketika setelah magrib para penenun atau pemandu wisata tidak lagi menerima tamu atau kunjungan wisatawan.
Sehingga waktu yang paling tepat untuk berkunjung ke desa ini adalah di pagi hari jika ingin berlama-lama menikmati proses belajar mengenai adat dan budaya Lombok.
Tiket Masuk Desa Adat Sukarara
Harga tiket masuk ke Desa Adat Sukarara adalah gratis. Wisatawan hanya perlu mengeluarkan sumbangan seikhlasnya saja ketika masuk desa.
Untuk biaya parkir kendaraan di Desa Adat Sukarara adalah Rp.10.000,- untuk satu unit motor, dan Rp.20.000,- untuk satu unit kendaraan mobil.
Setiap harga yang tercantum di sini adalah harga yang berlaku ketika tulisan ini dibuat, harga dapat berubah sewaktu-waktu namun tetap tidak akan jauh berbeda dari harga yang kami cantumkan.
Fasilitas yang Tersedia
Beberapa fasilitas telah tersedia dan terawat dengan baik, sehingga desa ini dapat dikatakan memiliki fasilitas yang memadai.
Berikut adalah fasilitas yang bisa di jumpai :
- Area parkir
- Berugak
- Warung makanan & minuman
- Toilet
- Mushola
- Spot foto
- Toko oleh-oleh
- Tour guide
- Spot foto
- Penginapan di daerah sekitar
Itulah informasi bermanfaat mengenai Desa Adat Sukarara yang sangat cocok untuk dikunjungi ketika musim liburan telah tiba. Belajar dan melihat bagaimana proses pembuatan tenun songket Lombok menjadi ciri khas tersendiri dari desa ini.