Ringkasan
Lokasi :
Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali.
Jam Buka :
Pukul 07.00 pagi hingga pukul 17.00 sore.
Tiket Masuk :
Rp. 30.000 per wisatawan lokal dan Rp. 60.000 per wisatawan asing
Peta ke Lokasi :
Galeri :
Daftar Isi
Pulau Bali memang dikenal dengan wisatanya, salah satu wisata yang unik adalah mendaki ke puncak spiritualitas Bali, di mana terletak Pura Besakih, mahakarya arsitektur dan tempat suci terbesar di pulau ini.
Dalam kesejukan angin pegunungan dan keharuman dupa suci, dalam artikel ini akan mengupas lapisan demi lapisan sejarah yang melingkupi pura ini, merasakan getaran kuat ritual keagamaan, dan menyaksikan keindahan alam yang tak tertandingi.
Mari bersama-sama menyingkap pesona dan makna mendalam yang dihadirkan oleh Pura Besakih, tempat di mana bumi bertemu langit dan manusia bersatu dengan yang Maha Kuasa.
Galeri Pura Besakih
Seluruh foto di ambil dari Instagram, username akun sumber foto tertera pada keterangan setiap foto.
Video Terkait
Sejarah Pura Besakih
Pura Besakih diyakini memiliki akar sejarah yang terjalin dengan peradaban Bali Kuno, jauh sebelum pengaruh Hindu datang ke pulau ini. Peninggalan arkeologis yang ditemukan di sekitar kompleks pura mengisyaratkan bahwa tempat ini telah digunakan untuk persembahan dan ritual pada zaman dahulu.
Namun, Pura yang satu ini benar-benar meraih puncak keagungan saat agama Hindu masuk ke Bali. Pada abad ke-8 Masehi, di bawah pengaruh Kerajaan Warmadewa, kompleks pura ini mulai diperluas dan diberi perhatian lebih. Penyucian dan pembangunan struktur baru menjadi wujud penghormatan kepada dewa-dewa Hindu.
Selanjutnya, pada abad ke-14 Masehi, dengan berdirinya Kerajaan Gelgel, Pura ini semakin dihargai sebagai pusat keagamaan yang penting. Raja-raja Gelgel memberikan dukungan besar terhadap pengembangan pura ini, termasuk membangun struktur arsitektur yang megah. Pada saat ini, kompleks pura sudah memiliki beberapa meru yang mengesankan.
Namun, perjalanan spiritual Pura ini tidak selalu mulus. Pada masa invasi Belanda di awal abad ke-20, pura ini mengalami penghancuran sebagian karena upaya Belanda untuk meredam pengaruh keagamaan dan budaya Bali.
Seiring berjalannya waktu, Pura Besakih terus menjalani pemugaran dan renovasi. Hari ini, kompleks pura ini menjadi lambang teguhnya kepercayaan dan identitas Hindu Bali. Setiap sudutnya mencatat jejak sejarah yang berbicara tentang perjalanan spiritual dan perjuangan masyarakat Bali dalam menjaga warisan budayanya.
Daya Tarik Pura Besakih
Keindahan Arsitektur dan Desain Pura
Arsitektur dan desain Pura Besakih memancarkan harmoni antara spiritualitas dan keindahan budaya Bali. Setiap elemen arsitektur memiliki makna mendalam, menciptakan suatu atmosfer yang mengajak para pengunjung merenungi keagungan alam semesta dan hubungan manusia dengan yang Maha Kuasa.
Salah satu daya tarik utama Pura Besakih adalah deretan meru yang menjulang tinggi, meru adalah menara berundak khas Bali yang melambangkan gunung suci.
Arsitektur Pura Besakih penuh dengan ukiran rumit dan patung yang menggambarkan tokoh-tokoh mitologi Hindu dan simbol-simbol suci.
Melalui keindahan arsitektur dan desainnya, Pura ini bukan hanya tempat suci, tetapi juga karya seni monumental yang mencerminkan kekayaan spiritual dan budaya Bali. Setiap elemen arsitektur memiliki cerita dan makna yang dalam, mengajak kita untuk berhubungan dengan dimensi yang lebih tinggi dan merenungi hakikat kehidupan.
Menyatu dengan Alam dan Spiritualitas
Pura Besakih menghadirkan keindahan yang menakjubkan dengan integrasi yang sempurna antara elemen-elemen arsitektur dan keasrian alam sekitarnya.
Tempat suci ini bukan hanya sekadar struktur bangunan, melainkan jembatan spiritual yang menyatukan dunia manusia dengan alam semesta dan kehadiran yang lebih tinggi.
Terletak di lereng Gunung Agung, Pura ini memiliki latar belakang yang menakjubkan dari gunung yang dianggap suci dalam budaya Bali. Pemandangan Gunung Agung yang menjulang tinggi memberikan aura keagungan dan spiritualitas yang memukau.
Lokasi Pura Besakih
Pura Besakih terletak di Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali.
Pura ini berdiri teguh di puncak spiritualitas Bali, menghadapkan dirinya pada keindahan Gunung Agung. Destinasi wisata ini adalah magnet bagi peziarah dan wisatawan yang mencari pengalaman keagamaan dan keindahan alam yang tak tertandingi.
Untuk menuju ke tempat ini, wisatawan dapat mengikuti jalan menuju Jalan Prof. Dr. Ida Bagus Mantra yang merupakan rute yang umumnya digunakan untuk menuju Pura ini. Ini akan membawa perjalanan melalui perbukitan yang indah dan hamparan sawah yang mengagumkan.
Berikut adalah rute yang lebih jelas bila dilihat dari Aplikasi Google Maps :
Bukan hanya pura ini saja yang menarik untuk dikunjungi di Karangasem Bali, ada juga Pura Lempuyang yang dapat dikunjung dengan jarak waktu 1 jam perjalanan.
Jam Buka Pura Besakih
Pura Besakih biasanya dibuka setiap hari dari pukul 08.00 pagi hingga 05.00 sore. Ini adalah jendela waktu yang memungkinkan pengunjung untuk menjelajahi kompleks pura, mengagumi arsitektur, dan mengalami suasana spiritual.
Jika ingin menghindari keramaian, datanglah pada pagi hari ketika pura baru dibuka. Ini juga memberikan kesempatan untuk menikmati pemandangan Gunung Agung dengan cahaya matahari pagi yang lembut.
Saat mengunjungi, hormati ritual dan upacara yang mungkin sedang berlangsung. Jaga sopan santun dan ikuti tata tertib yang berlaku di dalam kompleks pura.
Tiket Masuk Pura Besakih
Berikut adalah tiket masuk ke Pura Besakih :
- Bagi Wisatawan Mancanegara: Rp60.000 per orang.
- Bagi Wisatawan Domestik (Warga Negara Indonesia): Rp30.000 per orang.
Tiket masuk dapat dibeli di lokasi pintu masuk Pura, pengunjung akan menemukan loket pembelian tiket di area dekat gerbang masuk.
Tarif tiket masuk dapat berubah dari waktu ke waktu.
Fasilitas yang Tersedia
Berikut adalah fasilitas yang dapat dijumpai :
- Tempat parkir kendaraan
- Warung makanan dan minuman
- Toilet dan Fasilitas Kebersihan
- Tempat Ibadah dan Pintu Masuk
- Area Istirahat dan Bersantai
- Pemandu wisata
- Area Upacara dan Ritual Keagamaan
Ingatlah untuk menghormati aturan dan tata tertib yang berlaku. Fasilitas-fasilitas ini hadir untuk meningkatkan pengalaman kunjungan wisatawan, sehingga wisatawan dapat merasakan kedamaian dan spiritualitas Pura Besakih dengan lebih baik.