Your Trip
No Result
View All Result
  • Home
  • Bali
    • Badung
    • Buleleng
    • Gianyar
  • NTB
    • Lombok Timur
    • Lombok Tengah
    • Lombok Barat
    • Lombok Utara
    • Kota Mataram
    • Kabupaten Bima
    • Sumbawa Barat
  • Air Terjun
  • Bukit
  • Gili
  • Pantai
  • Home
  • Bali
    • Badung
    • Buleleng
    • Gianyar
  • NTB
    • Lombok Timur
    • Lombok Tengah
    • Lombok Barat
    • Lombok Utara
    • Kota Mataram
    • Kabupaten Bima
    • Sumbawa Barat
  • Air Terjun
  • Bukit
  • Gili
  • Pantai
No Result
View All Result
Your Trip
No Result
View All Result
Home NTB Kota Bima
Bangunan berwarna putih Museum Asi Mbojo

Museum Asi Mbojo, Saksi Kejayaan Kesultanan Bima

by Yuniar Islamiati
in Kota Bima, NTB

Ringkasan


Lokasi :

Jalan Sultan Ibrahim No 2, Kelurahan Dara, Kecamatan Rasanae Barat, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat.

Jam Buka :

08.00 – 14.30 WITA di setiap harinya.

Tiket Masuk :

Rp. 3000 untuk orang dewasa dan Rp. 1000 untuk anak-anak.

Peta :

LOKASI KE MUSEUM ASI MBOJO

Galeri :

Kumpulan Foto Museum Asi Mbojo


Daftar Isi

  • Ringkasan
  • Galeri Museum Asi Mbojo
    • Foto Museum Asi Mbojo
    • Video Terkait Museum Asi Mbojo
  • Sejarah Museum Asi Mbojo
  • Pesona Museum Asi Mbojo
    • Arsitektur Bangunan
    • Ruangan-Ruangan Museum
    • Koleksi Museum Asi Mbojo
  • Lokasi Museum Asi Mbojo
  • Jam Buka Museum Asi Mbojo
  • Tiket Masuk Museum Asi Mbojo
  • Fasilitas yang Tersedia

Kota Bima menjadi pusat pemerintahan tingkat kabupaten/kota yang berada di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Di kota yang dikenal dengan sebutan Kota Tepian Air, terdapat sebuah cagar budaya yang dikenal banyak orang yaitu Museum Asi Mbojo.

Museum Asi Mbojo sebenarnya adalah bangunan istana Kesultanan Bima yang dibangun pada 1927 dan menggantikan bangunan istana sebelumnya pada abad 19.

Museum ini menjadi salah satu monumen serta saksi dari kejayaan Kesultanan Bima pada saat itu. Bangunan museum ini masih terlihat gagah meskipun sudah berumur puluhan tahun.

Galeri Museum Asi Mbojo

Klik dua kali pada gambar besar untuk memperbesar dan memperkecil galeri.

Foto Museum Asi Mbojo

1 of 8
- +
Penampakan bangunan istana Museum Asi Mbojo
Kunjungan wisatawan di pagi hari ke Museum Asi Mbojo
Tampak depan arsitektur bagunan Museum Asi Mbojo
Pemandangan dari depan Museum Asi Mbojo
Halaman depan Museum Asi Mbojo
Rumah kayu di kawasan komplek Museum Asi Mbojo
Wisatawan berada di depan salah satu peninggalan Kesultanan Bima
Beberapa koleksi peninggalan kesultanan Bima

Seluruh foto di ambil dari Instagram, username akun sumber foto tertera pada keterangan setiap foto.

Video Terkait Museum Asi Mbojo

Sejarah Museum Asi Mbojo

Asi Mbojo dibangun pada tahun 1927 dan selesai pada tahun 1929 pada masa Sultan Muhammad Salahudin. Asi Mbojo ini digunakan sebagai istana sekaligus tempat tinggal sultan serta sebagai pusat pemerintahan, seni, budaya, pengadilan, dan pusat penyiaran agama Islam.

Istana Asi Mbojo ini memiliki luas area 500 meter, dan proses pembangunannya dilakukan secara gotong royong oleh masyarakat Bima dengan sumber dana dari anggaran belanja kesultanan dan uang pribadi sultan.

Pada tahun 1989 kemudian istana ini diubah statusnya menjadi monumen museum, dan kemudian pada bulan Maret 2008 dijadikan sebagai UPTD Museum Asi Mbojo.

Pemandangan dari depan Museum Asi Mbojo
Sumber gambar : Instagram daewansaja

Pesona Museum Asi Mbojo

Arsitektur Bangunan

Museum Asi Mbojo dibangun dengan menggunakan konsep gaya bangunan Eropa yang berpadu dengan Bima. Bangunan museum ini dirancang oleh arsitektur yang berasal dari Ambon dan bernama Rahatta.

Rahatta dalam menyelesaikan pembangunan dibantu oleh Bumi Jero. Asal mula ditunjuknya beliau sebagai perancang Asi Mbojo adalah karena diundang oleh pemerintah kolonial Belanda ke Bima.

Bangunan istana ini memiliki 2 lantai permanen dan dibangun menghadap ke Barat dan berhadapan dengan tanah lapang atau alun-alun namanya serasuba.

Sebagai bangunan istana dengan kesan monumental, istana ini dapat dipandang dari empat penjuru angin.

Pada pintu gerbang bagian Timur Lawa Kala atau Lawa Se menjadi pintu masuk para anggota Sara Hukum dan Ulama. Sedangkan pintu masuk untuk anggota keluarga berada di belakang istana bernama Lawa Weki.

Pada bagian depan istana terdapat beberapa Meriam kuno dan tiang bendera setinggi 50 meter terbuat dari kayu jati Kasipahu dari Tololai. Tiang tersebut dibangun oleh Sultan Abullah.

Penampakan bangunan istana Museum Asi Mbojo
Sumber gambar : Instagram antoni_photograph

Ruangan-Ruangan Museum

Ada beberapa ruangan di dalam museum yang tidak diubah sejak ditinggalkan keluarga sultan. Dari arah pintu masuk Istana akan melewati serambi Utara. Serambi Utara ini dahulunya digunakan sebagai tempat  menerima tamu-tamu dalam jumlah besar.

Kini serambi Utara sebagai ruang pengenalan dan tempat penyimpanan patung-patung batu yoni menhir dan batu-batu bertulis peninggalan zaman Hindu yang berkembang di Bima hingga abad XVI.

Terdapat juga sebuah ruangan bernama Saro Na’e yang dahulunya digunakan sebagai tempat musyawarah Majelis Hadat pada tiga hari besar kesultanan. Namun kini digunakan untuk tempat menyimpan data-data geologi, demografi, data-data flora dan fauna di Bima.

Selanjutnya terdapat ruangan yang berfungsi sebagai tempat untuk Doho Sara Bumi Na’E-Ngeko yaitu Syara Hukum Islam. Ruangan tersebut saat ini menjadi tempat visualisasi alat-alat untuk bertani, beternak, berburu dan menangkap ikan masyarakat awam.

Ada ruangan kantor istana, yang kini menjadi visualisasi bagan organisasi masyarakat baik di kota maupun di desa selama masa pemerintahan kesultanan serta alat-alat kelengkapan upacara hadat, perkawinan dan penerima tamu.

Beberapa koleksi peninggalan kesultanan Bima
Sumber gambar : Instagram jennahismyname

Koleksi Museum Asi Mbojo

Ada banyak penyimpanan barang-barang koleksi Museum Asi Mbojo. Beberapa barang-barang tersebut adalah benda pusaka peninggalan Kesultanan Bima.

Benda peninggalan Kesultanan Bima diantaranya adalah Istana Kayu yang terletak disebelah Timur Museum Asi Mbojo bernama Asi Bou, Keris Samparaja, Tombak, Songgi berlapis Emas, Parang sakti “la Nggunti Rante”, dan Perangkat Kebesaran Sultan.

Wisatawan berada di depan salah satu peninggalan Kesultanan Bima
Sumber gambar : Instagram jennahismyname

Lokasi Museum Asi Mbojo

Museum Asi Mbojo berlokasi di Jalan Sultan Ibrahim No 2, Kelurahan Dara, Kecamatan Rasanae Barat, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat.

Letak museum ini berada di tengah-tengah Kota Bima, bahkan berhadapan langsung dengan Lapangan Merdeka yang merupakan alun-alun Kota Bima.

Untuk menuju ke lokasi museum ini, Anda bisa melihat rute perjalanannya pada aplikasi Google Maps berikut :

Jam Buka Museum Asi Mbojo

Museum Asi Mbojo memiliki jam buka operasional adalah dari pukul 08.00 – 14.30 WITA di setiap harinya.

Namun jika ingin berkunjung di luar jam opesional seperti sore hari, Anda hanya bisa melihat-lihat dari sisi halaman bagian luar saja.

Tiket Masuk Museum Asi Mbojo

Tiket masuk Museum Asi Mbojo adalah Rp.3000 untuk orang dewasa dan Rp.1000 untuk anak-anak.

Jika Anda datang diluar jam buka operasional, maka Anda tidak akan dikenakan biaya tiket masuk. Biaya tiket masuk akan dikenakan jika Anda akan masuk ke dalam bangunan istana Asi Mbojo.

Setiap harga yang tercantum di sini adalah harga yang berlaku ketika tulisan ini dibuat, harga dapat berubah sewaktu-waktu namun tetap tidak akan jauh berbeda dari harga yang kami cantumkan.

Halaman depan Museum Asi Mbojo
Sumber gambar : Instagram suhadah17

Fasilitas yang Tersedia

Beberapa fasilitas tersedia di lokasi Museum Asi Mbojo. Berikut beberapa fasilitas tersebut :

  • Lokasi parkir kendaraan yang luas
  • Pusat informasi
  • Koleksi menarik dan spot terbaiknya
  • Toilet umum
  • Taman bermain anak-anak
  • Gazebo dan tempat duduk wisata
  • Petugas tour keliling museum

Museum lainnya yang menyimpan berbagai koleksi unik dan lengkap di Nusa Tenggara Barat adalah Museum Provinsi NTB yang berada di Mataram. Simak ulasan lebih lengkap mengenai Museum NTB pada link berikut : Museum Nusa Tenggara Barat

Itulah informasi lengkap mengenai bangunan bersejarah yang menjadi momumen bukti Kesultanan Bima yang wajib untuk dikunjungi untuk menambah wawasan edukasi. Jangan lupa bagikan informasi ini kepada yang lainnya.

Tags: Cagar Budaya
ShareTweetSendShare

PostinganSerupa

11 Pantai Terbaik di Indonesia Versi Lonely Planet
NTB

11 Pantai Terbaik di Indonesia, Menakjubkan Pemikat Hati

by Yuniar Islamiati
17 Desember 2023
Objek Wisata Pantai Tanjung Bloam di Lombok
Lombok Timur

Pantai Tanjung Bloam, Objek Wisata Pantai yang Artistik

by Ridho Afwani
9 November 2023
Pemandangan Sunset di Siwa Cliffs Lombok
Lombok Tengah

Siwa Cliffs Lombok, Resto dengan Pemandangan Mandalika

by Yuniar Islamiati
26 April 2023
Wahana permainan sepeda gantung di Taman Surga Rinjani
Lombok Timur

Taman Surga Rinjani, Wisata Baru yang Menggoda

by Yuniar Islamiati
16 Januari 2023
Pemandangan indah Doro Matompo Dompu
Kabupaten Dompu

Bukit Doro Matompo, Keindahan Permadani Alam di Dompu

by Yuniar Islamiati
7 Desember 2022
Hamparan pasir putih dan laut yang tenang di Gili Meno Lombok
Lombok Utara

Gili Meno, Pulau dengan Penuh Keindahan dan Pesona

by Yuniar Islamiati
6 Desember 2022

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • About
  • Disclaimer
  • Privacy & Policy
  • Contact

© 2024 ‧ Your Trip. All rights reserved.

No Result
View All Result
  • Home
  • Bali
    • Badung
    • Gianyar
    • Buleleng
  • NTB
    • Lombok Barat
    • Lombok Timur
    • Lombok Tengah
    • Lombok Utara
    • Kota Mataram
    • Kabupaten Bima
    • Sumbawa Barat
  • Air Terjun
  • Bukit
  • Gili
  • Pantai

© 2024 Your Trip - Informasi Terlengkap Pariwisata Indonesia